![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQwgLdZTmLUB8Fhy0HnOVhwJNSZQn0xKGelJo_D-_Dpy-x0ISaf1XhQRbVyDdADw5tlq2S5rlOhRYUNXBVl0nYVHgHvakpTkIUpHI9fr_fJ5o14AbpvXCoJmhrZvPd-WmFkmvMi2Ksq-I0/s320/DSC_0144.jpg)
Maliboro sendiri memang merupakan kawasan wisata belanja andalan Kota Yogyakarta. Disini kita dapat menemukan berbagai macam cinderamata khas serta bertema jogja, mulai pakaian sampai yang terkecil yang berupa gantungan kunci. Tawar menawar disini adalah keasikan tersendiri bagi saya dan jika beruntung kita bisa juga loh mendapatkan harga hingga separuh harga. Saya sendiri lebih suka produk yang memiliki ciri khas jogja dan biasanya saya bungkus sebagai buah tangan.
Capek jalan kaki hingga ujung jalan malioboro ? tenang, di sini juga terdapat kereta kuda dan becak. Apabila hendak menggunakan salah satu transportasi tersebut maka tanya dulu tarifnya, untuk becak rentang harganya 10-15ribu sedangkan untuk andong berkisar 30ribu. Namun tetap kita harus menawarnya agar bisa dapat harga murah (ngirit dikit). Jika kita naik transportasi klasik ini maka kita akan diputarkan menuju pusat oleh-oleh bakpia dan berhenti kembali di parkiran abu bakar ali.
Menurut saya waktu yang bagus untuk menikmati marlioboro adalah saat matahari terbenam. karena yang pertama dan pasti tidak panas dan lampu-lampu jalan yang sudah mulai menyala menambah indah suasana jl.malioboro. Satu hal ritual waijb yang harus dilakukan di Maliboro ini bagi yang baru pertama kesini adalah dengan berfoto berlatarkan nama jalan malioboro yang terletak di pintu masuk jalan maliboro, tetap utamakan antre ketika hendak berfoto disini. Ketika malam tiba kita juga bisa menemukan berbagai macam jenis kuliner dan yang pasti khas jogja yaitu Gudeg yang di jajakan oleh para pedagang disekitar pinggiran jalan malioboro ini.
No comments:
Post a Comment