Pages

Wednesday, 2 October 2013

Candi Borobudur

Beberapa kali menginjakkan kaki di Jawa Tengah tapi baru kali inilah bisa berkesempatan mengunjungi si piramida kepundan berundak yang berada di Magelang Jawa Tengah Indonesia. Yang istimewa dari candi borobudur ini adalah ia merupakan candi terbesar kedua setelah candi Angkor Wat yang berada negara tetangga kita yaitu Kamboja.

Dari informasi yang saya dapat, berat keseluruhan batu candi borobudur ini mencapai 1,3juta ton..wow!. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, yang pada dingdingnya berhias relief berjumlah 2672 panel relief dan aslinya terdapat 504buah arca. Panjang relief yang bercerita disepanjang candi jika dibentangkan panjangnya mencapai 3 kilometer. Candi borobudur ini dibangun pada masa Wangsa Syailendra yang beragama budha di bawah kepemimpinan raja pada waktu itu Raja Simarotthungga. Borobudur ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 1991.







Asal muasal dinamakan borobudur sendiri sudah tertuang dalam naskah jawa kuno yang memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci agama budha yang mungkin merujuk kepada borobudur adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Empu Prapanca 1365. Candi borobudur merupakan versi lain dari piramida. Piramida borobudur berupa kepundak yang tidak akan ditemukan di tempat lainnya.










Diarea candi borobudur juga terdapat area untuk bersanti menikmati mengelilingi area candi borobudur dengan menunggang gajah. Untuk tarifnya saya kurang tau tapi jika anda kesana bisa dicoba. Tarif masuk ke area candi borobudur bervariasi, kebetulan pada saat itu saya tidak berlabel pelajar hanya wisatawan domestik biasa maka tarif yang dikenakan ke saya sebesar Rp30.000/orang (dewasa).


Satu lagi keunikan dari candi borobudur ini, setiap wisatawan lokal maupun asing diwajibkan untuk mengenakan sarung batik jika ingin naik ke candi borobudur. Motif batiknyapun tidak sembarangan melainkan batik bermotif stupa dengan warna dasar biru tua atau putih. Penggunaan kain batik ini merupakan kebijakan dari pengelola sebagai upaya memberikan penghargaan bagi situs candi dan terhadap bangunan religi.

No comments:

Post a Comment