Kali ini saya sedang berada di kota Yogyakarta, salah satu bagian dari kegiatan Study Excursie yang dilakukan oleh kampus saya. Sebelumnya saya juga telah berkesempatan mengunjungi Ibukota Jakarta dan Bandung. Di jakarta saya berkempatan mengunjungi Pantai Ancol dan Studio Opera Van Java (OVJ) saat itu episode kisah perjalanan karier Ari Lasso serta di Bandung kita berkesempatan mengunjungi C59.
Awal kisah cerita kita mulai dari makan pagi disalah satu rumah makan di kota Yogyakarta.
Awal kisah cerita kita mulai dari makan pagi disalah satu rumah makan di kota Yogyakarta.
Setelah wangi, kegiatan selanjutnya adalah makan pagi. Disini kita berbarengan dengan 5 bus wisata yang mengangkut rombongan dari salah satu SMA di kota Bekasi. Sudah pasti bagaimana keriuhan disini bagai kandang itik. Yang saya kurang suka dari menu di hari ini adalah tempenya, soalnya agak gimana ya kurang nangkep dilidah, but its okay yang lainnya masih enak kok.
Dirumah makan ini juga disediakan jasa charger handphone, kalau yang diluar kita dikenakan tarif 2000 rupiah sampai full dan 1000 rupiah yang di dalam. Akhirnya setelah makan pagi selesai kita langsung capcuz ke tempat kunjungan pertama di kota Yogyakarta, pertama kita akan mengunjungi Gerai Bakpia Djava. Parkirannya cukup luas di Bakpia Djava ini jadi untuk kendaraan besar seperti bus tidak kesulitan untuk parkir.
Di Djava ini kita disambut dengan salah satu karyawannya yang tentunya sangat ramah, pertama kita dilihatkan demo cara pembuatan bakpia itu sendiri, apa campurannya dan berbagai macam rasa yang dibuat. Kita juga bisa bertanya tentang sejarah berdirinya bakpia Djava, mengapa mengunakan nama Djava kenapa tidak menggunakan angka seperti yang lain, semuanya bisa ditanyakan disini.
Setelah puas dengan melihat bagaimana proses pembuatan bakpia, kita bisa membeli oleh-oleh untuk teman, saudara, orang tua, kakek, nenek, pacar, selingkuhan disini yang tempatnya bersebelahan langsung dengan tempat demo proses pembuatan bakpia Djava ini.
Berkunjung ke bakpia Djava sudah, kali ini saya dan rombongan melanjutkan ke kunjungan ke-2 di Yogya yaitu ke tempat bakpia juga tapi ini kita harus melewati jalan yang cukup small. Bakpia Pathok 25 dan kita parkir disitu. Untuk menuju ketempat pembuatan bakpia pathok 25 ini saya dan rombongan harus berjalan beberapa meter memasuki gang sebab untuk bis tidak memungkinkan untuk masuk digang ini. Disini saya dapat melihat banyaknya karyawan yang sedang bekerja dan tungku pemanggangan bakpia yang saya coba dekati dan suhunya luar biasa panas.
Kita disini juga diberi contoh produk dan bisa mencobanya. Seperti sebelumnya disini kita juga bisa bertanya-tanya tentang sejarah berdirinya pabrik bakpia ini, bagaimana perkembangannya, apa kendala yang sering ditemui, semua bisa ditanyakan ke mbak pemandunya yang ramah disini.
Puas berkeliling isi pabrik, saatnya membeli oleh-oleh kali ini saya membeli 2 kotak bakpia dengan total pembelian 50ribu dengan rasa coklat dan berbagai rasa. Setelah dari bakpia pathok 25 kita langsung menuju rumah makan untuk makan siang sebelum menlajutkan wisata budaya dan belanja di jalan Malioboro.
Tepat setelah makan siang dan tengah hari juga kita rombongan tiba di parkiran Abu Bakar Ali, yang mana perkiran ini didominasi oleh bus pariwisata. Kita para wayang diberikan waktu sampai pukul 18.00 untuk bisa berjalan-jalan dan belanja di Malioboro sebelum akhirnya kita kembali ke kota asal di Malang. Tujuan pertama saya disini adalah sebuah mushola, disana saya pertama sholat zuhur dan setelah itu mencari colokan untuk charger baterai handphone dan kamera. Biarlah yang lainnya berjalan duluan saya belakangan aja sama prof. bogi jepang.
Setelah selesai charger, kita berdua baru masuk jalan malioboro. Mau cari angkringan, kopi joss ? semua bisa kita temukan di jalan malioboro. Pertama penjual yang saya tuju adalah pedagang kaos oblong jogja, sebab ada pesanan untuk item yang satu ini. Setelah membeli kaos perjalanan saya lanjutkan ke dekat perempatan monumen serangan 1 maret 1949 dan bank BNI. Sambil menungu teman yang katanya mau menyusul saya iseng aja jepret sana sini, wes babah mau dilihat orang bagaimana toh saya belum kenalan juga sama mereka jadi ya cuek ayam aja.
Terakhir sebelum kita kembali ke parkiran bis, teman saya mencoba untuk bernego harga dengan tukang becak. Beberapa kali mencoba dan hasilnya tetap masih mahal akhirnya opsi terakhir adalah andong dan ternyata harganya jauh lebih miring untuk penumpang dengan jumlah 5 orang ini. Seperti sebuah lagu anak-anak "Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja, mengendarai kuda supaya baik jalannya", berkah menjadi fotografer perjalanan wisata ya begini dapat tempat disebelah pak kusir mana dibayarin lagi, siip deh.
Sesampainya diparkiran dan tepat pukul 18.00 kurang dikit kita langsung menuju rumah makan di Kota Solo untuk makan malam terakhir dan akhirnya Study Excuesie kali ini telah berkahir. Kita rombongan tiba di Malang sekitar pukul 04.00Wib.
doc januari 2013/SE
Gan nama rumah makan di jogja yg ada toilet ekonomi dan eksekutif apa?
ReplyDeletekalo gak salah Paradise Resto punya toilet yg gitu
Delete