Pages

Saturday, 22 June 2013

Gagal Menyapa Sunrise Mt.Bromo

Sudah pernah ke Gunung Bromo sebelumnya? atau bahkan ada yang baru akan pertama kalinya ke Bromo?  


Kali ini saya akan berbagi cerita ketika trip ke Gunung Bromo. Trip kali ini sebenarnya adalah trip ke-2 saya ke Gunung Bromo bersama teman-teman saya. Tapi ada yang berbeda di trip yang ke-2 ini. Sama seperti trip sebelumnya kita berangkat dari Kota Malang melalui jalur Nongkojajar cuaca masih terlihat baik hingga pos peristirahatan pertama wonikitri di pasuruan. Tetapi sepanjang perjalanan tadi dari malang ke pos pertama sudah terlihat berberapa cahaya blitz dilangit sekitaran bromo dan beberapa titik yang kita lewati juga terlihat gerimis walaupun tidak lama tapi lumayan menambah kadar hawa dingin yang menembus sarung tangan yang seadanyai ini.


Perjalanan kali ini rombongan kami berjumlah tujuh manusia pastinya dengan menggunakan 4 kendaraan roda2, dan memang kami tidak berangkat di weekend atau long weekend  jadi sepanajang perjalanan kami hampir tidak menemukan rombongan wisatawan yang biasanya ramai beristirahat dikiri-kanan jalan. Tetapi akhirnya kami menemukan rombongan lain dengan kondisi yang kurang baik karena mereka baru saja terpeleset sebab jalan menurun yang dilalui memang sangat licin. Saya pun yang sedikit ngantuk ketika menyetir dan hampir terpeleset jatuh juga, soalnya ban bekalang sudah selip.



Sekitar 2 jam perjalanan akhirnya kami tiba di wonokitri. Sembari menunggu pintu portalnya dibuka oleh pengelola Taman Nasional beberapa dari kami menyempatkan diri untuk mengisi bahan bakar kendaraan kami. Untuk informasi saja rata-rata disini harga bensin per liternya Rp8.000 (sebelum BMM naik bulan juni). Karena portal masih dibuka sekitar sejam lagi, maka untuk mengisi waktu luang dan kami para pria-pria macho ini mulai mengeluarkan senjata anti kantuk yaitu kartu remi. Kebetulan ini sudah kita persiapkan sebelumnya untuk jaga-jaga dikalau kondisi mulai mengarah ke boring.

Waktu semakin pagi saja, beberapa mobil travel wisata mulai pada berdatangan. Untuk hari ini banyak wisatawan asing yang berkunjung ternyata, lumayan bisa mengasah kefasihan bahasa asing.

Menjelang dibukanya portal mulailah berdatangan mobil angkutan khusus wisata bromo berupa jeep jeep berbadan besar dengan roda-roda macho garang yang siap mengatar para wisatawan untuk menikmati indahnya Taman Nasional Tengger Semeru khususnya Gunung Bromo.

Sedikit rincian biaya : (wisatawan lokal)
1.      Asuransi kecelakaan diri : Rp2.500
2.      Karcis masuk : Rp2.500
3.      Karcis masuk kendaraan roda 2 : Rp3.000
4.      Karcis kamera : Rp5.000
Total biaya yang dikeluarkan per orang sekitar Rp13.000  (tarif tahun 2013)

Tambahan lagi sedikit dan ini diambil dari situs http://www.gunungsemeru.com






Setelah bayar karcis diloket, segera kita berangkat keatas bersama rombongan yang lain. Naik sedikit keatas mulailah cuaca yang kurang baik datang. Kabut embun tebal mulai mengganggu jarak pandang kita dan menaikkan kadar suhu dingin yang semakin menusuk disertai dengan rintik-rintik air dari embun tersebut. Hingga sesampainya di pos penanjakan, kebut embun tidak juga kunjung menghilang, malah ini berlanjut hingga menutupi target tujuan utama kami pergi ke bromo ini yaitu menikmati Sunrise. Beberapa wisatawan asing yang saya wawancarai sangat kecewa karena tidak bisa melihat sunrise hari ini di bromo yang sudah sangat terkenal hingga mancanegara itu.

Akhirnya kami bertujuh berunding dan diputuskan utnuk mulai menuruni pos penanjakan menuju gurun pasir bromo. Walaupun cuaca diatas tadi sangat Flat dengan embun, tapi dibawah sini sama sekali tidak tersentuh oleh embun dan minim sekali hembusan angin. Puas asik berfoto disekitaran gunung bromo, kami putuskan untuk langsung menuju bukit teletubies. Tidak lama kita langsung kembali menuju Malang kembali melaui track daerah tumpang dan kita juga sempat melewati kawasan air terjun coban pelangi.












Dan ini view pada trip pertama saya ketika langit sedang cerah ceria (maret 2012)





2 comments:

  1. Gunung Bromo itu pemandangannya memang keren. Saya sudah 4 kali disana dan semua trip kebetulan di musim penghujan (Januari 2012, Desember 2012, Januari 2013, dan Agustus 2013). Hanya pernah lihat sunrise satu kali di bulan Agustus 2013 dan itu pun hanya beberapa detik...

    Nggak pernah bosen kesana hehhe :)

    ReplyDelete
  2. sayang sekali mendung ya?

    Saran saya kalau bromo trip lagi antara bulan mei sampai sepetember atau pada musim kemarau, viewnya akan sangat sempurna

    ReplyDelete